2/15/2009

Go to School Campaign


Go to School Campaign adalah salah satu dari lima Learning Event dari P-BOX HIV/AIDS. Dalam Learning Event ini, AIESEC dan beberapa LSM akan mendatangi beberapa sekolah yang ada di kota Bandung dan memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi sekolah tersebut. Dalam penyuluhan tersebut juga akan ada games education, entertainment-education. Selain itu, para volunteer dari luar negeri juga akan ikut memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi sekolah. Acara ini akan diadakan dari 23 Februari-28 Februari 2009.

Para siswa-siswi sekolah juga ditantang untuk mengikuti Poster Competition yang diadakan oleh AIESEC. Poster yang harus dibuat oleh para siswa harus bertemakan ‘Fight Against HIV/AIDS and Stigma’, Ukuran minimal dari poster yang dibuat adalah A4 dan harus dikumpulkan kepada OC P-BOX HIV/AIDS ketika AIESEC Member datang ke sekolah tersebut untuk melakukan penyuluhan kepada sekolah yang bersangkutan.

"Training For Trainers"


Announcement!!! Para OC P-BOX HIV/AIDS akan mengadakan pelatihan "Training For Trainers" kepada AIESEC member mengenai isu HIVAIDS. Pelatihan ini akan diberikan oleh KPA kota Bandung pada hari Sabtu, tanggal 21 Februari 2009 pukul 08.00 WIB – selesai. This is a big opportunity for you guys!! Jangan lupa mendaftarkan diri kalian karena ruangan untuk acara ini terbatas untuk 40 orang. Daftarkan diri kalian kepada Ode (0852 2000 2964), Kishi (0819 3133 4480), Dea (0856 222 1969). Be there AIESECers!! It’s Limited!!



Bandung, 6 Februari 2009. Langkah pertama telah diambil para OC (Organizing Committee) untuk menyosialisasikan P-BOX (Project Based On Exchange). Pada hari Jumat(06/02), OC P-BOX HIV/AIDS melakukan talk show disalah satu stasiun radio yang ada di “kota kembang” ini. Dalam talkshow tersebut hadir, Endy Sulistiawan, Sekretaris Harian KPA, Kheista Leonie, OCP P-BOX HIV/AIDS dan Wu Chang, Volunteer AIESEC dari Cina untuk isu HIV/AIDS.

Dalam talkshow tersebut, pak Endy menyebutkan bahwa kita harus memutuskan mata rantai penyebaran HIV/AIDS di kota Bandung. Salah satu cara pemutusan mata rantai adalah dengan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks. Selain itu, edukasi tentang HIV/AIDS harus diberikan sejak dini kepada anak-anak, idealnya ketika mereka berada pada bangku SLTP. Pak Endy juga mengatakan bahwa dari satu kasus HIV/AIDS yang terungkap di kota Bandung masih ada seratus kasus HIV/AIDS yang belum terungkap. Dari kasus yang terungkap, terdapat 48 kasus balita yang terkena HIV/AIDS karena bawaan dari orang tua mereka.

Wu Chang, volunteer AIESEC dari Cina mengatakan bahwa ia tertarik untuk pergi bermil-mil jauhnya dari Cina untuk mengunjungi Indonesia dan terlibat dalam isu HIV/AIDS karena ia tidak pernah mendengar negara ini sebelumnya. Karena itu, ia ingin mengetahui mengenai negara Indonesia lebih jauh.

Mengapa melibatkan orang luar?, itulah pertanyaan yang dilontarkan oleh penyiar kepada Kheista Leonie, OCP P-BOX HIV/AIDS. Kishi, panggilan akrab Kheista Leonie mengatakan bahwa tujuan utama AIESEC adalah menciptakan kedamaian dan ketentraman diantara negara dan cara untuk mencapai hal itu adalah dengan menciptakan cultural understanding diantara warga negaranya, untuk mencapai tujuan itu, AIESEC melibatkan orang luar dalam setiap P-BOXnya.

2/06/2009

The Youth Conference


Bandung, 31 Januari 2009

Lebih dari 50 mahasiswa berkumpul di Universitas Parahyangan untuk menghadiri konferensi pemuda "The Youth Conference" yang diadakan oleh AIESEC LC Bandung pada hari Sabtu (31/01) lalu. Konferensi ini merupakan opening dari P-BOX HIV/AIDS: "don't be afrAIDS" yang rencananya bakal berlangsung selama 3 bulan, mulai dari akhir Januari 2009 hingga pertengahan April 2009.


Turut hadir dalam acara ini para perwakilan dari beberapa NGO (Non Government Organization) atau LSM yang juga bergerak dalam isu HIV/AIDS. LSM-LSM ini merupakan Learning partner dari AIESEC LC Bandung dalam P-BOX HIV/AIDS. LSM-LSM tersebut adalah KPA (Komisi Penanggulangan AIDS), Rumah Cemara, Grapiks, Abiasa, MCR (Mitra Citra Remaja), PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) divisi klinik mawar dan divisi Harm Reduction. Selain itu, acara ini didukung penuh oleh MPM (Majelis Perwakilan Mahasiswa) Universitas Parahyangan. Konferensi ini juga dihadiri oleh para volunteer dari Korea, Uganda, AIESEC Taiwan, dan AIESEC Cina.

Acara ini dibuka oleh Ketua Harian KPA, Drs. H. Soekarno MM. dengan alunan angklung yang dibunyikan oleh beliau dan diikuti oleh alunan angklung yang dibunyikan oleh volunteer dari luar negeri. Sebelum itu, Board of Advisor dari AIESEC LC Bandung, Bapak Dedi Hilman memberikan kata sambutan untuk konferensi ini.

Setelah konferensi ini akan ada beberapa rangkaian acara dari P-BOX HIV/AIDS yakni; Training For Trainers, Schools Campaign, Global Village, Downtown Campaign, dan Closing Event.

Powered By Blogger